biarkan tangan allah yang bekerja

Tanganyang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. Meskipun berkat Tuhan yang menjadikan kita kaya, tetap ada bagian yang harus kita kerjakan. Jangan biarkan Allah bekerja sendirian untuk hidup kita, kita juga harus mengerjakan bagian kita. Amsal 6:9-11; Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah Merekabekerja di era 700 - 600 sebelum tarikh masehi (BC). Di sini dapat kita lihat bagaimana Tuhan masih tetap berupaya melalui kedua nabi-Nya, agar bangsa yang telah jauh menyimpang (Israel dan Yehuda) menyadari bahwa Tuhan lah yang memperjuangkan perkara mereka. Ini hanya dapat diraih melalui pertobatan yang sungguh. KepadaRepublika Online, Ahmad mengatakan Allah SWT mengatur segala urusan kehidupan dunia. "Allah mengatur apa saja sampai hal-hal terkecil," kata Ahmad, kepada Republika, Selasa (23/6). Pakar hadis ini lantas menyitir surah Al Zalzalah ayat 7-8 yang menyebut bahwa Allah akan membalas setiap kebaikan dan keburukan walau sebutir zarrah. Beranda» Featured » Biarkan Mereka Membencimu, Biarkan Mereka Mencacimu. yang Harus Kau Lakukan Hanya Tetaplah Tenang Padapelayanan yang pertama, Rasul Distrik melayani sidang Aimo (Sorong km 26) yang digabung dengan sidang Aimas 2. Nas kebaktian diambilkan dari Imamat 6:13 "Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam." Allah sedang bekerja di dalam Gereja dan dalam diri kita. Di dalam Alkitab api melambangkan kehadiran Freie Presse Blaue Börse Sie Sucht Ihn. Hari 14 Kebijaksanaan Mazmur 98-13 Perjanjian Baru Matius 1116-30 Perjanjian Lama Kejadian 291–3043 pengantar Joyce Meyer berkata dalam akun twitternya, Tenanglah dan biarkan Tuhan bekerja.’ Ini adalah penghiburan yang luar biasa untuk mengetahui bahwa Allah yang pengasih pada akhirnya mengendalikan segala sesuatu yang terjadi. Uskup Sandy Millar sering mengatakan dalam menghadapi beberapa tragedi atau ketika ada yang salah Tuhan memerintah.’ Seringkali di Alkitab, Tuhan disebut sebagai Tuhan Yang Berdaulat. Joyce Meyer dan Sandy Millar mengungkapkan, dengan cara yang berbeda, keyakinan mutlak akan kedaulatan Tuhan. Jika Tuhan berdaulat dan memegang kendali, apakah itu berarti Anda dibebaskan dari tanggung jawab atas tindakan Anda sendiri? Apakah itu berarti Anda tidak memiliki kehendak bebas? Alkitab mengajarkan keduanya yaitu kedaulatan tertinggi Allah pada saat bersamaan sebagai tanggung jawab manusia dan kehendak bebas. Mazmur 98-13 8 Tetapi Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. 9 Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran. 10 Demikianlah Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. 11 Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan. 12 Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, 13 sebab Dia, yang membalas penumpahan darah, ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya. Komentar 1. Kepercayaan pada Tuhan yang berdaulat Tuhan berada dalam kendali tertinggi alam semesta Tuhan yang memerintah’ Tuhan akan menghakimi dunia dalam kebenaran kebenaran dan keadilan; Dia akan melayani keadilan bagi orang-orang-orang yang jujur’ Pengetahuan ini sangatlah menghibur. Kita mungkin tidak pernah tahu dalam kehidupan ini mengapa Tuhan membiarkan beberapa hal mengerikan terjadi. Percayalah akan kedaulatan Tuhan dan teruslah percaya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkanmu Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan’ Sementara itu, terus lakukan tiga hal Memuj Bermazmurlah bagi Tuhan’ Memberitakan Injil Beritakanlah perbuatan-Nya diantara bangsa-bangsa’ Berdoa Demikianlah Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan’ Teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya’ DoaYa Tuhan, terimakasih Engkau tidak mengabaikan tangisanku dan aku yakin tetap percaya pada-Mu. Terima kasih bahwa aku dapat tenang di dalam-Mu dan membiarkan-Mu menjadi Tuhanku. Matius 1116-30 16 Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya 17 Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. 18 Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata Ia kerasukan setan. 19 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.” Yesus mengecam beberapa kota Luk. 1013-15 20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya 21 “Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. 22 Tetapi Aku berkata kepadamu Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. 23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini. 24 Tetapi Aku berkata kepadamu Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.” Ajakan Juruselamat Luk. 1021-22 25 Pada waktu itu berkatalah Yesus “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. 26 Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. 28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Komentar 2. Terima ajakan untuk berjalan bersama Yesus Ajaran Yesus sangat menarik. Pada bagian pertama dari renungan hari ini, Dia sepertinya berkata, 'Anda tidak bisa menang.' Di satu sisi, Yohanes Pembaptis adalah seorang pertapa dan dituduh sebagai orang jahat. Di sisi lain, Yesus pergi ke pesta dengan segala macam orang dan berteman dengan orang-orang yang dianggap sebagai perilaku yang buruk perilakunya. Dia dituduh sebagai seorang pelahap dan pemabuk dan sahabat pemungut cukai dan orang berdosa Apa pun yang Anda lakukan bisa disalahartikan. Namun, Yesus menambahkan, 'Tetapi kebijaksanaan terbukti benar oleh perbuatannya' Saya mengartikan hal ini adalah bahwa semua yang bisa kita lakukan adalah melakukan kebenaran dan tidak khawatir dengan apa yang dipikirkan orang lain. 'Jajak pendapat tidak masuk hitungan, bukan? Bukti puding ada pada makanannya' Yesus kemudian mencela kota-kota yang telah ia kunjungi dan melakukan mukjizat di mana orang tidak bertobat atau percaya. Dia menunjukkan bahwa dosa mereka lebih buruk daripada dosa Sodom Dosa ketidakpercayaan mungkin adalah yang paling serius. Yesus melanjutkan dengan mengajar sedemikian rupa sehingga jelas bahwa ia percaya pada kedua takdir bahwa Allah telah menentukan segala yang akan terjadi dan kehendak bebas. Dia mengajar keduanya berdampingan satu sama lain. Ini adalah sebuah paradoks. Kedua hal yang tampaknya bertentangan, keduanya benar pada saat yang bersamaan. Ini bukanlah 50% 'takdir' dan 50% 'kehendak bebas'. Yesus berkata kita 100% ditakdirkan dan kita memiliki kehendak bebas 100%. Ini mungkin tampak tidak mungkin, tetapi Tuhan mampu mengatasi dengan tidak mengubah kebebasan manusia. Kita akhirnya melihat ini dalam inkarnasi Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia; Dia sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia. Takdir Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya’ Mengapa Tuhan memilih untuk mengungkapkan diri-Nya kepada sebagian orang dan tidak kepada orang lain, dimana ini adalah sebuah misteri. Hal ini tentu tidak didasarkan pada kebijaksanaan dan pembelajaran. Terkadang, para intelek besar tidak dapat melihatnya 'Engkau telah menyembunyikan hal-hal ini dari orang bijak dan orang pandai' Namun, terkadang orang yang tidak memiliki pendidikan yang cukup atau sedikit atau bahkan tidak sama sekali, atau mereka yang masih sangat muda 'anak kecil', tampaknya memiliki pemahaman Yesus yang sangat mendalam. 'Engkau telah menyembunyikan jalan-Mu dari orang-orang yang berpengalaman dalam hal-hal duniawi dan tahu segalanya, tetapi menjelaskannya secara jelas kepada orang awam' Keinginan Bebas Yesus berfirman Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu’ Ajakan untuk datang kepada Yesus adalah untuk semua orang. Tidak ada yang dikecualikan. Kita semua diundang. Kita semua memiliki pilihan untuk menerima ajakan Yesus atau menolaknya. Sulit bagi saya untuk memikirkan paradoks ini. Namun, saya telah menemukan ilustrasi yang bermanfaat berikut ini. Bayangkan sebuah ruangan dengan pintu melengkung. Bagian luar bertuliskan kata-kata, 'Datanglah kepadaku, kalian semua...' Dengan kata lain semua orang diundang ke dalam ruangan. Ketika Anda masuk ke dalam ruangan, di bagian dalam lengkungan yang sama tertulis, 'Tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya’ Dengan kata lain, kehendak bebas adalah doktrin bagi semua orang. Tidak ada yang dapat mengatakan, 'Saya tidak akan menjadi seorang Kristen karena saya belum terpilih.' Padahal ajakan berlaku untuk semua orang. Di sisi lain, takdir adalah doktrin jaminan bagi orang-orang Kristen. Setelah Anda menerima ajakan dan masuk, Anda dapat mengetahui bahwa Tuhan telah memilih Anda dan oleh karena itu, Dia tidak akan membiarkan Anda pergi. Saya menyukai kenyataan bahwa di dunia yang penuh tekanan, di-mana begitu banyak orang yang 'lelah dan terbebani', Yesus menjanjikan Anda untuk beristirahat. Dia menawarkan untuk mengambil bebanmu dan menggantinya dengan milik-Nya sendiri. Kuk sesuatu yang akan dibuat oleh Yesus di toko tukang kayu adalah bingkai kayu yang menggabungkan dua ekor binatang biasanya lembu di lehernya, yang memungkinkan mereka menarik bajak atau kereta bersama-sama. Fungsi dari kuk tersebut untuk membuat beban lebih mudah dibawa. Saya menyukai gambaran dimana berjalan beriringan bersama Yesus, berbagi beban, membuat cobaan dan perjuangan yang harus kita hadapi terlihat 'mudah' dan 'ringan' jika kita membuat perbandingan. Yesus bukan tukang perintah yang keras. Bila Anda mengejar rencana-Nya untuk hidupmu, Anda menanggung beban, tetapi 'bukan kasar, keras, tajam, atau mendesak, melainkan nyaman, ramah, dan menyenangkan' Bila Anda melakukan apa yang Yesus minta untuk lakukan, Dia memberi Anda kekuatan dan kebijaksanaan untuk melakukan yang Dia kehendaki dan Anda menanggung beban-Nya bersama dengan-Nya. Selanjutnya, ada banyak tantangan dan kesulitan yang akan dihadapi, tetapi akan ada juga keringanan dan kemudahan. Yesus berkata kepadamu 'Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan' Tenanglah dan biarkan Tuhan bekerja. DoaTuhan, terimakasih telah berjanji untuk menjadi sandaran bagi jiwaku. Aku datang kepada-Mu hari ini. Kuserakan bebanku ... Kejadian 291–3043 Yakub di rumah Laban 29Kemudian berangkatlah Yakub dari situ dan pergi ke negeri Bani Timur. 2 Ketika ia memandang sekelilingnya, dilihatnya ada sebuah sumur di padang, dan ada tiga kumpulan kambing domba berbaring di dekatnya, sebab dari sumur itulah orang memberi minum kumpulan-kumpulan kambing domba itu. Adapun batu penutup sumur itu besar; 3 dan apabila segala kumpulan kambing domba itu digiring berkumpul ke sana, maka gembala-gembala menggulingkan batu itu dari mulut sumur, lalu kambing domba itu diberi minum; kemudian dikembalikanlah batu itu lagi ke mulut sumur itu. 4 Bertanyalah Yakub kepada mereka “Saudara-saudara, dari manakah kamu ini?” Jawab mereka “Kami ini dari Haran.” 5 Lagi katanya kepada mereka “Kenalkah kamu Laban, cucu Nahor?” Jawab mereka “Kami kenal.” 6 Selanjutnya katanya kepada mereka “Selamatkah ia?” Jawab mereka “Selamat! Tetapi lihat, itu datang anaknya perempuan, Rahel, dengan kambing dombanya.” 7 Lalu kata Yakub “Hari masih siang, belum waktunya untuk mengumpulkan ternak; berilah minum kambing dombamu itu, kemudian pergilah menggembalakannya lagi.” 8 Tetapi jawab mereka “Kami tidak dapat melakukan itu selama segala kumpulan binatang itu belum berkumpul; barulah batu itu digulingkan dari mulut sumur dan kami memberi minum kambing domba kami.” 9 Selagi ia berkata-kata dengan mereka, datanglah Rahel dengan kambing domba ayahnya, sebab dialah yang menggembalakannya. 10 Ketika Yakub melihat Rahel, anak Laban saudara ibunya, serta kambing domba Laban, ia datang mendekat, lalu menggulingkan batu itu dari mulut sumur, dan memberi minum kambing domba itu. 11 Kemudian Yakub mencium Rahel serta menangis dengan suara keras. 12 Lalu Yakub menceritakan kepada Rahel, bahwa ia sanak saudara ayah Rahel, dan anak Ribka. Maka berlarilah Rahel menceritakannya kepada ayahnya. 13 Segera sesudah Laban mendengar kabar tentang Yakub, anak saudaranya itu, berlarilah ia menyongsong dia, lalu mendekap dan mencium dia, kemudian membawanya ke rumahnya. Maka Yakub menceritakan segala hal ihwalnya kepada Laban. 14 Kata Laban kepadanya “Sesungguhnya engkau sedarah sedaging dengan aku.” Maka tinggallah Yakub padanya genap sebulan lamanya. 15 Kemudian berkatalah Laban kepada Yakub “Masakan karena engkau adalah sanak saudaraku, engkau bekerja padaku dengan cuma-cuma? Katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu.” 16 Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. 17 Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. 18 Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata “Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu.” 19 Sahut Laban “Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku.” 20 Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel. 21 Sesudah itu berkatalah Yakub kepada Laban “Berikanlah kepadaku bakal isteriku itu, sebab jangka waktuku telah genap, supaya aku akan kawin dengan dia.” 22 Lalu Laban mengundang semua orang di tempat itu, dan mengadakan perjamuan. 23 Tetapi pada waktu malam diambilnyalah Lea, anaknya, lalu dibawanya kepada Yakub. Maka Yakub pun menghampiri dia. 24 Lagipula Laban memberikan Zilpa, budaknya perempuan, kepada Lea, anaknya itu, menjadi budaknya. 25 Tetapi pada waktu pagi tampaklah bahwa itu Lea! Lalu berkatalah Yakub kepada Laban “Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?” 26 Jawab Laban “Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu dari pada kakaknya. 27 Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini; kemudian anakku yang lain pun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi.” 28 Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya. 29 Lagipula Laban memberikan Bilha, budaknya perempuan, kepada Rahel, anaknya itu, menjadi budaknya. 30 Yakub menghampiri Rahel juga, malah ia lebih cinta kepada Rahel dari pada kepada Lea. Demikianlah ia bekerja pula pada Laban tujuh tahun lagi. Anak-anak Yakub 31 Ketika Tuhan melihat, bahwa Lea tidak dicintai, dibuka-Nyalah kandungannya, tetapi Rahel mandul. 32 Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya “Sesungguhnya Tuhan telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.” 33 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata “Sesungguhnya, Tuhan telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku.” Maka ia menamai anak itu Simeon. 34 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata “Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi. 35 Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata “Sekali ini aku akan bersyukur kepada Tuhan.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda. Sesudah itu ia tidak melahirkan lagi. 30Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.” 2 Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata “Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?” 3 Kata Rahel “Ini Bilha, budakku perempuan, hampirilah dia, supaya ia melahirkan anak di pangkuanku, dan supaya oleh dia aku pun mempunyai keturunan.” 4 Maka diberikannyalah Bilha, budaknya itu, kepada Yakub menjadi isterinya dan Yakub menghampiri budak itu. 5 Bilha mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. 6 Berkatalah Rahel “Allah telah memberikan keadilan kepadaku, juga telah didengarkan-Nya permohonanku dan diberikan-Nya kepadaku seorang anak laki-laki.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Dan. 7 Mengandung pulalah Bilha, budak perempuan Rahel, lalu melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub. 8 Berkatalah Rahel “Aku telah sangat hebat bergulat dengan kakakku, dan aku pun menang.” Maka ia menamai anak itu Naftali. 9 Ketika dilihat Lea, bahwa ia tidak melahirkan lagi, diambilnyalah Zilpa, budaknya perempuan, dan diberikannya kepada Yakub menjadi isterinya. 10 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan seorang anak laki-laki bagi Yakub. 11 Berkatalah Lea “Mujur telah datang.” Maka ia menamai anak itu Gad. 12 Dan Zilpa, budak perempuan Lea, melahirkan anak laki-laki yang kedua bagi Yakub. 13 Berkatalah Lea “Aku ini berbahagia! Tentulah perempuan-perempuan akan menyebutkan aku berbahagia.” Maka ia menamai anak itu Asyer. 14 Ketika Ruben pada musim menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim, lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea “Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu.” 15 Jawab Lea kepadanya “Apakah belum cukup bagimu mengambil suamiku? Sekarang pula mau mengambil lagi buah dudaim anakku?” Kata Rahel “Kalau begitu biarlah ia tidur dengan engkau pada malam ini sebagai ganti buah dudaim anakmu itu.” 16 Ketika Yakub pada waktu petang datang dari padang, pergilah Lea mendapatkannya, sambil berkata “Engkau harus singgah kepadaku malam ini, sebab memang engkau telah kusewa dengan buah dudaim anakku.” Sebab itu tidurlah Yakub dengan Lea pada malam itu. 17 Lalu Allah mendengarkan permohonan Lea. Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub. 18 Lalu kata Lea “Allah telah memberi upahku, karena aku telah memberi budakku perempuan kepada suamiku.” Maka ia menamai anak itu Isakhar. 19 Kemudian Lea mengandung pula dan melahirkan anak laki-laki yang keenam bagi Yakub. 20 Berkatalah Lea “Allah telah memberikan hadiah yang indah kepadaku; sekali ini suamiku akan tinggal bersama-sama dengan aku, karena aku telah melahirkan enam orang anak laki-laki baginya.” Maka ia menamai anak itu Zebulon. 21 Sesudah itu ia melahirkan seorang anak perempuan dan menamai anak itu Dina. 22 Lalu ingatlah Allah akan Rahel; Allah mendengarkan permohonannya serta membuka kandungannya. 23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia “Allah telah menghapuskan aibku.” 24 Maka ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata “Mudah-mudahan Tuhan menambah seorang anak laki-laki lagi bagiku.” Yakub memperoleh ternak 25 Setelah Rahel melahirkan Yusuf, berkatalah Yakub kepada Laban “Izinkanlah aku pergi, supaya aku pulang ke tempat kelahiranku dan ke negeriku. 26 Berikanlah isteri-isteriku dan anak-anakku, yang menjadi upahku selama aku bekerja padamu, supaya aku pulang, sebab engkau tahu, betapa keras aku bekerja padamu.” 27 Tetapi Laban berkata kepadanya “Sekiranya aku mendapat kasihmu! Telah nyata kepadaku, bahwa Tuhan memberkati aku karena engkau.” 28 Lagi katanya “Tentukanlah upahmu yang harus kubayar, maka aku akan memberikannya.” 29 Sahut Yakub kepadanya “Engkau sendiri tahu, bagaimana aku bekerja padamu, dan bagaimana keadaan ternakmu dalam penjagaanku, 30 sebab harta milikmu tidak begitu banyak sebelum aku datang, tetapi sekarang telah berkembang dengan sangat, dan Tuhan telah memberkati engkau sejak aku berada di sini; jadi, bilakah dapat aku bekerja untuk rumah tanggaku sendiri?” 31 Kata Laban “Apakah yang harus kuberikan kepadamu?” Jawab Yakub “Tidak usah kauberikan apa-apa kepadaku; aku mau lagi menggembalakan kambing dombamu dan menjaganya, asal engkau mengizinkan hal ini kepadaku 32 Hari ini aku akan lewat dari tengah-tengah segala kambing dombamu dan akan mengasingkan dari situ setiap binatang yang berbintik-bintik dan berbelang-belang; segala domba yang hitam dan segala kambing yang berbelang-belang dan berbintik-bintik, itulah upahku. 33 Dan kejujuranku akan terbukti di kemudian hari, apabila engkau datang memeriksa upahku Segala yang tidak berbintik-bintik atau berbelang-belang di antara kambing-kambing dan yang tidak hitam di antara domba-domba, anggaplah itu tercuri olehku.” 34 Kemudian kata Laban “Baik, jadilah seperti perkataanmu itu.” 35 Lalu diasingkannyalah pada hari itu kambing-kambing jantan yang bercoreng-coreng dan berbelang-belang dan segala kambing yang berbintik-bintik dan berbelang-belang, segala yang ada warna putih pada badannya, serta segala yang hitam di antara domba-domba, dan diserahkannyalah semuanya itu kepada anak-anaknya untuk dijaga. 36 Kemudian Laban menentukan jarak tiga hari perjalanan jauhnya antara dia dan Yakub, maka tetaplah Yakub menggembalakan kambing domba yang tinggal itu. 37 Lalu Yakub mengambil dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan, dikupasnyalah dahan-dahan itu sehingga berbelang-belang, sampai yang putihnya kelihatan. 38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum, sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka berkelamin pada waktu datang minum. 39 Jika kambing domba itu berkelamin dekat dahan-dahan itu, maka anaknya bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang. 40 Kemudian Yakub memisahkan domba-domba itu, dihadapkannya kepala-kepala kambing domba itu kepada yang bercoreng-coreng dan kepada segala yang hitam di antara kambing domba Laban. Demikianlah ia beroleh kumpulan-kumpulan hewan baginya sendiri, dan tidak ditempatkannya pada kambing domba Laban. 41 Dan setiap kali, apabila berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat dahan-dahan itu. 42 Tetapi apabila datang kambing domba yang lemah, ia tidak meletakkan dahan-dahan itu ke dalamnya. Jadi hewan yang lemah untuk Laban dan yang kuat untuk Yakub. 43 Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai. Komentar 3. Perhatikan Tuhan mengusahakan rencana-Nya Tuhan bekerja sesuai rencana-Nya terlepas dari kelemahan, kerentanan, dan dosa kita. Yakub adalah seorang penipu. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Ia menaburkan penipuan dan ia menuai penipuan dari Laban 2925b. Dia kemudian melanjutkan siklus penipuan 3037-43. Ini adalah kisah yang luar biasa tentang penipuan, ketidaksetiaan, dan ketidakpatuhan. Namun, entah bagaimana, dalam semua ini, Tuhan mengerjakan rencana-Nya untuk orang-orang yang terlibat, untuk Israel, untuk kelahiran Anak-Nya Yesus dan untuk masa depan umat Allah. Banyak dosa dan kekecewaan manusia terjadi saat kelahiran anak-anak Yakub 2931-3021. Namun, melalui itu semua, Tuhan bekerja untuk kedua belas suku Israel. Doa Rahel akhirnya dijawab dengan kelahiran Yusuf 3022. Karena Tuhan mengendalikan hidup mereka, Anda dapat percaya bahwa Dia pada akhirnya mengendalikan Anda juga, Dan bahwa 'Allah turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah’ Roma 828. Jadi, tenanglah dan biarkan Tuhan bekerja. DoaTuhan, terima kasih Engkau memakai orang yang lemah, rentan, dan berdosa seperti aku. Terima kasih bahwa Engkau mencintaiku apa adanya, Engkau terlalu mencintaiku untuk meninggalkanku sendiri. Bantu aku untuk bertanggung jawab atas hidupku dan pada saat yang sama, aku tetap percaya dengan bersandar pada kedaulatan-Mu. Pippa menambahkan Kejadian 29–30 Saya menikmati pasal-pasal ini di dalam kitab Kejadian. Ceritanya jauh lebih baik ketimbang menonton sinetron di televisi. Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Sangat menarik bahwa Sara, Ribka, dan Rachel semua memiliki kesulitan dalam memiliki anak ini bukan masalah baru. Namun, masing-masing anak yang akhirnya lahir sangatlah penting dalam rencana Allah bagi umat Israel. Apakah Tuhan sedang menunggu waktu yang tepat atau apakah Dia mempersiapkan orang tua dengan cara tertentu? Sebagian besar anak-anak Yakub tampaknya telah lahir sebagai akibat dari persaingan dan kecemburuan antar saudara kandung. Namun, Tuhan tidak menyerah pada mereka dan masih berhasil menyusun rencana-Nya. ayat hari ini Matius 1128 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.’ Email Sign up now to receive Bible in One Year in your inbox each morning. You’ll get one email each day. Website Start reading today’s devotion right here on the BiOY website. Read now Referensi Joyce Meyer, Just Relax and Let God Be God’, [Last accessed December 2015] Joyce Meyer, Everyday Life Bible, Faithwords, 20183 Unless otherwise stated, Scripture quotations taken from the Holy Bible, New International Version Anglicised, Copyright © 1979, 1984, 2011 Biblica, formerly International Bible Society. Used by permission of Hodder & Stoughton Publishers, an Hachette UK company. All rights reserved. NIV’ is a registered trademark of Biblica. UK trademark number 1448790. Scripture quotations marked AMP taken from the Amplified Bible, Copyright © 1954, 1958, 1962, 1964, 1965, 1987 by The Lockman Foundation. Used by permission. Scripture marked MSG taken from The Message. Copyright © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Used by permission of NavPress Publishing Group. Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja merupakan judul puisi karya Khoirul Triann yang dibacakan olehnya di Kanal Youtube Catatan Khoirul Triann. Berikut teks puisinya jauh-jauh mencari ketenangan sepertinya yang kamu butuhkan saat ini hanya perlu berdamai dengan kenangan sesulit-sulitnya buat sembuh rasanya pulang ke rumah sendiri adalah jawaban dari semua obatnyabukan rumah yang itu tapi rumah yang isinya Hanya kamu dan dirimu sendiri yang paham tentang bagaimana caranya merelakan dan melepaskan yang kadang tidak harus diikhlaskan kamu bohong kalau misalnya kamu bilang sudah ikhlas seseorang yang sudah benar-benar menerima lukanya tidak akan pernah membahas lukanya lagi kepada siapapun jadi kamu kalau masih suka mengeluh, suka menyesali yang sudah-sudah Bahkan suka menceritakannya lagi kepada orang baru tandanya kamu masih belum ikhlas, tandanya kamu masih belum bisa berdamai mungkin kalau tidak dijatuhkan dulu kamu akan selamanya lupa bahwa ini cuma dunia ini cuma hidup yang skenarionya sudah diatur sama Tuhan kita hanya memerankan tidak berhak menyalahkan kadang memang ketika kita meminta bahagia Tuhan justru beri Kita Luka agar ketika bahagianya beneran datang kita tahu bagaimana maknanya dan cara mensyukurinya Tuhan baik tahu cuma kadang kita yang jarang paham bahwa Tuhan itu baik sesekali coba lihat dirimu berapa kali Patah Hati yang padahal Tuhan sudah jelas-jelas memintamu buat jangan terlalu berharap dengan manusia jangan mengharapkan kebaikan dari manusia karena kadang Tuhan cemburu sama kita Soalnya kalau kita menangis yang kita cari bukan Tuhan tapi malah manusia lain yang padahal manusia di bumi tidak ada yang benar-benar peduli kadang mereka hanya ingin tahu tidak sepenuhnya benar ingin membantu sia-sia kita jadi manusia baik kalau kita tidak pernah punya hubungan baik dengan Tuhan sia-sia kita berdoa Kalau kita masih Selalu ragu dengan keputusan Tuhan sekali lagi jangan cari bahagia tapi Carilah ketenangan yang dimana kamu bisa mensyukuri hidup untuk satu hari lagi di bumi sesederhana, Masih diberi nafas saja itu sudah luar biasa berhenti menggantungkan diri pada manusia mulailah menceritakan apa-apa yang membuatmu lelah kepada Tuhan Siapa tahu Tuhan bisa bantu Bukankah masalahmu itu hanya sebagian kecil dari kehendak Tuhan yang tidak mungkin tidak ada jalan keluarnya kamu hanya perlu menjadi manusia baik maka semuanya akan tenang kamu hanya perlu sabar dan sekarang biarkan tangan Tuhan yang bekerjaJogja, 6 Januari 2023***Demikian Teks Puisi Khoirul Triann Biarkan Tangan Tuhan yang Bekerja. Catatan PenutupTerima kasih telah berkunjung ke website Sampah kopi pahit... Share This - Doa merupakan bahasa manusia kepada Allah. Jika saat ini handphone menjadi alat hubung antara dua orang manusia. Maka alat hubung atau handphone-nya manusia dengan Allah adalah doa. Doa berisi tentang permintaan, harapan, juga permohonan bantuan. Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk beribadah. Ibadah bisa bermakna luas, bekerja bisa disebut ibadah bila diniatkan karena Allah. Menyapu halaman, memberi makan kucing, bahkan berolahraga bisa juga disebut ibadah. Nabi SAW bersabda, “Ad-du’a mukkhul ibaadah”, doa itu adalah inti ibadah. Maka, seperti apapun bentuk ibadah kita, shalat-kah, belajar-kah, bekerja-kah, inti dari semua itu adalah doa. Kita bekerja, intinya kita sedang berdoa memohon rezeki kepada Allah. Begitupun belajar, intinya kita berdoa meminta karunia ilmu dari Allah. Pernahkah kita berdoa ingin menjadi orang kaya? Sudah terwujudkah saat ini? Mungkin sebagian dari kita merasa tidak perlu berdoa. Alasan mereka, jawaban doa tak bisa diharapkan, tak jelas, tak sesuai keinginan dan tak pernah terkabul. Memang konsep jawaban doa bukan seperti yang kita mau, tapi seperti yang kita butuh. Jika segala keinginan manusia dikabulkan, lalu kapan kita akan belajar menerima, kapan kita akan belajar ikhlas dan sabar? Allah bukannya tidak mengabulkan doa kita. Allah mengabulkan kok, hanya saja mungkin yang kita terima tidak seratus persen sama dengan yang kita minta. Allah itu Maha Kreatif, Dia memberikan bentuk jawaban variatif untuk hamba-Nya. Ada tiga bentuk jawaban doa, diantaranya dikabulkan secara langsung, ditunda sampai waktu yang tepat, dan diganti dengan yang lebih baik. Maka sebenarnya, tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti berdoa, karena nyatanya, doa kita selalu dijawab. Kepekaan kita saja yang perlu diasah, agar lebih tajam lagi menangkap pesan semesta. Surah Al-Ikhlas menginformasikan kepada kita bahwa Allah tempat bergantung. Jadi bagaimanapun hidup kita, sesengsara apapun, sekaya apapun, selama ada Allah sebagai tempat bergantung, maka selama itu pula kita akan terus punya harapan. Selama kita menganggap Allah, serumit apapun masalah kita, berdoalah, biarkan semesta yang bekerja untukmu. Biarkan Allah yang mengarahkan hidupmu pada pilihan-pilihan yang terbaik. Ustadz Hanan Attaki dalam ceramahnya bilang tentang janji Allah kepada hamba-Nya yang berdoa, “Innii qoriibun”, Sesungguhnya Aku itu dekat. Tidak mungkin Allah tidak mendengar doa kita. Kata innii dalam bahasa arab bermakna taukid atau penguatan. Artinya, Allah itu mendengar banget doa kita. Para ulama berkata, “Segala sesuatu di dunia ini akan pergi dan tak akan kembali kecuali doa.” Doa akan pergi tapi dia akan datang lagi. Pergi disini maksudnya pergi kepada Allah. Doa yang pergi ke Allah, pasti akan datang lagi kepada yang memintanya. Maka dari itu, janganlah kita mudah berputus asa dalam berdoa. Toh, Allah pasti mengabulkan semua doa kita kok, meski dalam jawaban yang berbeda. Hubungi Allah dengan adab, shalatlah dengan khusyuk, bersungguh-sungguhlah dalam ikhtiar. Bisa jadi, alasan Allah menunda doa-doa kita adalah buruknya ibadah kita, jeleknya akhlak kita, atau lemahnya ikhtiar kita. Benahilah ibadah kita, karena inti dari segala inti ibadah, tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah doa, sebuah bahasa terdalam yang diungkapkan hati sebagai permohonan dan harapan kepada Allah. Assalamualaikum kawan..... Biar tangan Tuhan yang bekerja adalah kiasan yang aku tanamkan dipikiranku sendiri untuk memberikan dampak positif dalam pola pikirku. Semua hal, terutama ketika kita dihadapkan mungkin pada pilihan sulit yang sama-sama kuat dan sama-sama membuat kita berat untuk memutuskan biarkan tangan Tuhan yang bekerja. Biarkan Allah yang menuntun dan menunjukkan jalan mana yang terbaik untuk hidup kita. Terkadang keputusan yang kita buat untuk diri kita atau untuk hidup kita tidak selalu benar sebaliknya juga tidak selalu salah. Dan yang harus di underline adalah bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Aku tidak mau harus memutuskan keputusan yang penting menurutku secara gegabah, karena aku tidak mau ada penyesalan. Meskipun demikian aku selalu berdoa Allah segera melapangkan jalan, dan menunjkukkan pada jalan terbaik menurut-Nya untuk setiap keputusan yang aku ambil. Kawan..... mendengarkan pendapat orang untuk menentukan mana yang terbaik itu boleh, tapi jangan sampai mereka mendoktrin pola pikir kita untuk mengikuti apa yang mereka sarankan tanpa harus berpikir dulu segala resiko yang akan kita tanggung. orang lain melihat dari sudut pandang berbeda, mereka punya perspektif yang berbeda dalam memandang sesuatu atau seseorang mungkin untuk diri kita. Tapi tetap kita yang menjalankan, kita yang menentukan, kita yang bertanggung jawab atas semua resiko yang kita ambil selama kita memilih seseorang atau sesuatu. Aku selalu belajar untuk itu, hanya mungkin sebagai perempuan terkadang ego dan kondisi selalu membuat kita berpikir ulang untuk sesuatu yang pada awalnya sudah matang kita putuskan. Tapi tetap kawan, renungkan, pikirkan baik-baik dan libatkan Allah dalam setiap keputusan yang kalian ambil. Insya Allah itu adalah keputusan yang terbaik untuk kita semua kawan. Amiiiin!!!! Pikirkan dengan baik setiap keputusan yang kalian ambil, dan libatkan Allah dalam setiap keputusan. source Assalamualaikum, Ketika tema masa kecil disuguhkan oleh Mbak Nia Nurdiansyah dan Mbak Anjar Sundari untuk diceritakan dalam arisan kali ini, saya harus memutar memori lumayan keras karena bagi saya, masa kanak-kanak saya tak begitu membahagiakan. Banyak hal yang kemudian saya lupakan karena dalam alam bawah sadar saya tak menginginkan hal-hal buruk kembali dalam ingatan. Mungkin saja, hal ini salah satu pertahanan saya untuk bisa survive di masa itu. Bagi sebagian orang, hal itu mungkin bukan satu hal yang besar. Urusan anak-anak. Namun ketika anak-anak mengalami dan terluka, tak pernah disadari oleh orang dewasa sekalipun bahwa hal buruk yang dirasakan ternyata mengendap. Saat saya bercerita pada suami, saya disarankan untuk menuliskan yang saya rasakan untuk katarsis supaya perasaan negatif dalam hati tersalurkan. Waktu itu saya tak mau. Saya tak ingin ingatan tentang hal buruk hadir dan membuat luka lama terkuak. Namun sejujurnya saya ingin menuliskan hal itu untuk healing saya dari rasa sakit. Mungkin, ini adalah saatnya. Saya merasakan apa yang saat ini dinamakan bullying di masa kanak-kanak saya. Tak cuma satu orang, namun beberapa orang. Saya sudah biasa dikucilkan teman perempuan, tanpa saya tahu apa sebabnya. Ingin ikut bermain bersama teman, tak diperbolehkan. Bahkan saya ajak ngomong pun mereka menulikan telinga, tetap bermain sambil cekikikan, saling berbisik di telinga. Mata mereka melirik ke arah saya dengan tatapan yang saat itu saya sendiri tak tahu bagaimana mendefinisikan. Satu titik dimana saya kemudian mencoba bertahan tanpa menangis ketika salah satu teman laki-laki memberikan hadiah pada saya. Ketika saya sejenak pergi dari bangku, barang itu sudah raib. Barang itu sudah menjadi milik teman-teman perempuan sampai tak bersisa. Saya tak bisa berkata-kata. Namun hati saya saat itu berbisik. Ini terakhir kali saya terluka. Saya jadi membenci kaum saya sendiri. Saya ralat. Saya benci teman perempuan. Saya pun lantas lebih banyak bermain dengan teman laki-laki. Sampai belajar kelompok pun, saya memilih dengan teman laki-laki. Menurut saya, teman laki-laki lebih asyik. Lebih menyenangkan. Tak ada yang mengucilkan. Mereka tak mengistimewakan saya karena saya perempuan. Semua sama. Hal itu ternyata menyamankan saya. Semuanya melekat di benak saya. Sampai saya dewasa pun teman perempuan hanya bisa di hitung dengan jari tangan. Saya takut untuk memulai berteman dengan perempuan. Untuk bersahabat dengan teman perempuan saya sangat memilih. Saya kesulitan dekat dengan teman perempuan. Jangankan untuk curhat, main bareng pun saya sangat jarang. Pasti saya melibatkan teman laki-laki jika ada urusan dengan teman perempuan. Sesungguhnya, dalam hati kecil, saya ingin bisa berteman dengan mudah dengan kaum saya. Namun dalam diri saya seperti ada barikade tersendiri ketika ada perempuan yang punya niat baik berteman dengan saya. Saya ragu, apakah saya bisa diterima. Apakah saya bisa menjadi teman yang baik untuk mereka? Apakah mereka tulus tanpa ada tendensi apapun? Mau tahu bagaimana saya membuka diri? Sejujurnya, saya harus berterima kasih pada teman-teman IIDN Semarang. Merekalah yang membuat saya percaya bahwa masih banyak perempuan yang hadir dengan ketulusan tanpa memandang siapa diri saya. Saya masih ingat pertama kali kopdar di rumah Dik Aan, saya merasa minder sangat. Penulis-penulis keren ngumpul di sana. Mba Dedew yang masih hamil besar dengan ramah menegur saya, Mbak Dian Kristiani yang ceplas ceplos. Langsung ketawa lepas sama Mb Archa. Mbak Dian Nafi yang humble, Mba Wati yang murah senyum. Ah ... Segala perasaan negatif yang saya takutkan perlahan memuai. Pas balik saya bareng Wuri yang kalemnya kelewatan. Saat itu sama-sama newbie di IIDN Semarang, jadi merasa senasib sepenanggungan hahaha ... Memaafkan memang menjadi hal terpenting saat kita merasakan luka. Keikhlasan untuk melepaskan supaya kekecewaan dan kemarahan tak lagi menjadi duri dalam hati menjadi sesuatu paling berat. Namun bukan berarti itu tak bisa dilakukan. Dan memang, semuanya terasa lebih ringan saat kita berdamai dengan rasa sakit. Kita yang berusaha, dan biarkan tangan Tuhan yang bekerja. Tuhan Maha Pembolak balik hati manusia.

biarkan tangan allah yang bekerja